Berdasarkan hasil survei JPI, Januari 2021
Pandemi Covid-19 dengan segala keresahan yang dihasilkannya mengubah aktivitas masyarakat. Pandemi telah mengubah
kegiatan warga kota, membatasi ruang gerak, dan menciptakan jarak dengan sesama. Perubahannya tak bisa dihindari dan
berpotensi menjadi permanen meski pandemi berakhir.
Jakarta Property Institute menggali potensi perubahan tersebut, terutama yang berkaitan dengan penggunaan ruang. JPI
menggelar survei online dan dijawab oleh 408 responden yang tersebar di Jabodetabek dan sekitarnya. Survei ini juga
mengumpulkan ekspektasi/harapan responden ketika pandemi sudah selesai.
Hasilnya, responden ingin ada perubahan pilihan lokasi bekerja, berbelanja, dan berolahraga saat pandemi berakhir.
Seberapa besar perbedaan penggunaan ruang nantinya dan apa dampaknya bagi kota?
56,4 %
Responden bekerja sebagai karyawan
67,2 %
Responden berusia 20-28 tahun
65,4 %
Responden bekerja di DKI Jakarta
55,2 %
Responden mengeluarkan >1-3jt
77,1 %
Responden bekerja di kantor sebelum pandemi
66,3 %
Responden bekerja di rumah selama pandemi
42,3 %
Responden merasa bekerja di rumah sama efektif dengan di kantor
74,6 %
Responden merasa cukup puas dengan kualitas koneksi internet di rumah
55,6 %
Responden berharap setelah pandemi bisa bekerja kombinasi di rumah dan di kantor
82,2 %
Selama pandemi, responden rapat secara online
60,6 %
Setelah pandemi, responden berharap bisa rapat secara tatap muka
69 %
Responden memilih transportasi pribadi jika harus kembali ke kantor setelah pandemi berakhir
39,4 %
Responden selama pandemi, memilih memasak/makan di rumah ketika jam istirahat
54,3 %
Responden setelah pandemi lebih memilih membawa bekal untuk makan ketika jam istirahat
79,4 %
Responden membeli barang baru untuk menambah kenyamanan selama di rumah
34,4 %
membeli barang elektronik
21,1 %
membeli furniture
80,2 %
Responden memilih membeli barang secara online
68,1%
Alasan membeli online adalah praktis
19,8%
Responden memilih belanja langsung ke toko
90,6%
Alasan belanja ke toko adalah lebih suka melihat barang secara langsung
62,3%
Responden selama pandemi, membeli kebutuhan sehari-hari dengan pergi kepasar/supermarket dan belanja online
67,9%
Responden setelah pandemi tetap memilih membeli kebutuhan sehari-hari dengan pergi kepasar/supermarket dan belanja online
Alasan responden memilih jawaban tersebut
- Responden merasa praktis dan merasa aman tidak berkerumun dengan orang banyak.
- Responden merasa lebih puas karena melihat langsung dan barang-barang seperti sayuran, daging dan buah lebih suka membeli langsung karena masih segar.
- Responden merasa ada barang yang harus di beli langsung dan ada yang bisa via online.
66,2%
Responden sebelum pandemi, memasak dan membeli untuk makan sehari-hari
56,9%
Responden selama pandemi tetap memasak dan membeli untuk makan sehari-hari
83,3%
Responden berolahraga selama pandemi
83,5%
Responden yang berolahraga ingin tetap melanjutkan olahraga setelah pandemi selesai
16,7%
Responden tidak berolahraga selama pandemi
66,2%
Responden yang tidak berolahraga, menjadi ingin berolahraga setelah pandemi selesai
45%
Tempat olahraga responden berubah menjadi di rumah
22,4%
Tempat olahraga responden tidak berubah yaitu tetap di rumah
61,5 %
Selama pandemi tempat bersosialisasi responden berubah menjadi bertemu via online
44,6%
Setelah pandemi, responden berharap bersosialisasi ke café/restoran/pusat perbelanjaan
ingin kunjungi?
terbuka
58,6%
Responden memilih menonton sebagai hiburan selama pandemi
97,3%
Responden ingin liburan setelah pandemi selesai
66,8%
Responden ingin mengunjungi wisata alam (pantai/taman/hutan kota)
kekhawatiran
- Bersosialisasi dengan teman/orang lain tanpa perasaan khawatir
- Traveling/liburan
- Nonton konser/bioskop
Sisi kesehatan:
- Takut tertular/menularkan/menjadi carrier Covid-19
Sisi ekonomi:
- Takut kehilangan pekerjaan
- Pendapatan menurun
- Sulit mendapatkan pekerjaan baru
Sisi psikologis:
- Takut virus tidak akan pernah hilang
- Ketidakjelasan tentang nasib kegiatan sekolah/kuliah
- Takut bertemu banyak orang
- Responden (42,3%) merasa bekerja di rumah seefektif bekerja di kantor, namun tetap berharap bisa bekerja kombinasi antara di rumah dan di kantor (55,6%).
- Tren membawa bekal untuk makan siang akan semakin naik, namun memasak/makan di rumah akan menurun.
- Banyak orang (60,6%) mengharapkan dapat kembali meeting secara tatap muka. Meeting online tetap jadi pilihan, tapi hanya untuk bagi (39,4%).
- Barang elektronik (34,4%) adalah barang yang banyak di beli oleh responden selama pandemi.
- Banyak orang (80,2%) lebih suka berbelanja online karena praktis. Datang langsung ke toko hanya pilihan dari (19,8%) karena lebih suka melihat barang secara langsung.
- Tren memasak untuk makan sehari-hari meningkat selama pandemi.
- Pandemi membuat responden berolahraga di rumah.
- Bersosialisasi via online menjadi pilihan responden selama pandemi, namun responden tetap mengharapkan bersosialisasi di café/restoran/pusat perbelanjaan.
- Tempat liburan pilihan responden ketika pandemi berakhir adalah wisata alam seperti pantai/taman/hutan kota (66,8%).
- Pemerintah memberikan fleksibilitas perubahan fungsi ruang untuk gedung perkantoran di Jakarta. Okupansi gedung
perkantoran kemungkinan akan menurun karena adanya keinginan kombinasi kantor dan rumah sebagai tempat bekerja.
Fungsi kantor akan berubah menjadi lebih banyak ruang meeting dan ruang bersosialisasi/team building. Fleksibilitas penggunaan ruang memungkinkan adanya kesempatan penciptaan lapangan kerja yang baru. - Pemerintah merevitalisasi pasar yang sudah ada untuk menambah kenyamanan masyarakat. Sebab di era yang serba digital ini masyarakat tetap memilih belanja di pasar untuk mencukupi kebutuhan
- Pemerintah menambah hutan kota/daerah terbuka hijau yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk berekreasi. Sebab pola masyarakat sudah berubah, sudah tidak ingin pergi ke tempat belanja melainkan kembali ke alam terbuka.