Pariwisata merupakan penyumbang terbesar kedua devisa Indonesia pada tahun 2019. Pemerintah Indonesia memprediksi pariwisata akan menjadi penyumbang terbesar pada tahun berikutnya. Jakarta sebagai pusat bisnis juga memiliki daya tarik tersediri bagi wisatawan.
Meski tergolong penyumbang terbesar, pariwisata Indonesia masih tertinggal dibandingkan kota lain di negara tetangga seperti Singapura dan Bangkok. Contohnya, jumlah wisatawan mancanegara. Berikut beberapa perbandingan antara Jakarta, Singapura, dan Bangkok dari sisi pariwisata:
1. Jumlah penumpang internasional di Soekarno-Hatta International Airport sangat kecil dibandingkan Changi Airport dan Bangkok (tahun 2018)
2. Lama menginap wisatawan mancanegara di Jakarta adalah yang paling singkat (tahun 2019)
3. Jumlah turis asing di Bangkok 8 kali lebih besar dibandingkan Jakarta (tahun 2019)
4. Jakarta memiliki jumlah kamar hotel yang paling sedikit. Tingkat okupansi kamar hotel di Jakarta juga yang paling rendah (tahun 2016)
5. Total pengeluaran wisatawan mancanegara di Jakarta 10 kali lebih kecil dibandingkan Bangkok (tahun 2019)
6. Singapura berada di peringkat kedua pada Safe Cities Index, sedangkan Bangkok dan Jakarta berada di bawah rata-rata dari 60 kota yang disurvei (tahun 2019)