Bagaimana Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta?

Oktober 27, 2023

Sebagai pusat perekonomian, sudah tentu Jakarta merupakan magnet bagi pencari kerja dari seluruh penjuru Indonesia. Namun, meskipun Jakarta tetap menjadi tujuan pencari kerja, saat ini Jakarta sudah tidak lagi menjadi tujuan tempat tinggal. 

Pekerja Jakarta terpaksa tinggal di pinggiran Jakarta. Pasalnya, harga hunian di Jakarta terlampau tinggi, membuat hidup di Jakarta tidak terjangkau. 

Dengan tingginya angka pekerja Jakarta yang tinggal di pinggiran kota Jakarta, saat siang dan hari kerja, Jakarta ramai. Sedangkan saat malam dan hari libur, Jakarta sepi. Dan pada saat Jakarta sepi, aktivitas masyarakat  justru ramai di pinggiran Jakarta. 

Berikut beberapa hal penting terkait tidak terjangkaunya hunian di Jakarta bagi pekerja Jakarta dan cara agar pekerja Jakarta dapat tinggal di Jakarta. 

Seberapa mahalkah hunian di Jakarta sampai menyebabkan Jakarta sepi pada hari libur dan malam hari? 

Menurut laporan Bank Dunia berjudul Time To Act yang diterbitkan pada tahun 2019, rasio harga rumah per pendapatan penduduk di Jakarta adalah 10,3. Angka ini menunjukkan perbandingan harga rumah per pendapatan di Jakarta yang lebih tinggi daripada kota-kota di dunia yang terkenal mahal. 

Dari angka di atas dapat dilihat bahwa hunian di Jakarta lebih tidak terjangkau bagi pekerja Jakarta daripada di London (8,5), New York (5,7), Singapura (4,8), dan Bangkok (7,7) bagi pekerja di masing-masing kota tersebut. 

Tak hanya berdampak pada para pekerja, tingginya harga properti di Jakarta pada akhirnya bahkan membuat kantor dan pusat komersial ikut pindah ke pinggiran Jakarta. Akibatnya, Jakarta semakin sepi.

Apa yang akan terjadi bila Jakarta semakin sepi

Bila semakin banyak pekerja Jakarta yang tinggal di pinggiran Jakarta dan perkantoran yang ikut pindah ke pinggiran Jakarta, akibatnya antara lain:

  1. penggunaan fasilitas umum di Jakarta menjadi kurang optimum karena kurangnya penduduk menetap,
  2. pemasukan Jakarta berkurang karena pekerja menghabiskan lebih banyak waktu dan uang di pinggiran Jakarta, dan
  3. wilayah perkantoran dan komersial di Jakarta, terutama malam hari, menjadi kosong dan tidak hidup, sehingga aktivitas perekonomian melambat. 

Lalu, apa dampak bagi pekerja yang tinggal di pinggiran kota Jakarta

Pekerja Jakarta yang tinggal di pinggiran Jakarta sehari-hari terpaksa harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai tempat kerja di tengah kota. Beberapa dampaknya antara lain adalah: 

  1. pekerja yang menempuh perjalanan jauh rentan terhadap stres dan penyakit lain, 
  2. waktu bersama menjadi keluarga berkurang, 
  3. pengendara kendaraan pribadi juga merasa terisolasi dari lingkungan dan komunitas, dan
  4. meningkatnya jumlah kendaraan pribadi juga memperparah polusi dan kemacetan. 

Bagaimana caranya agar pekerja Jakarta bisa tinggal di Jakarta? 

Idealnya, pekerja Jakarta dapat tinggal di Jakarta, dan bukan di pinggiran kota Jakarta. Untuk menyediakan hunian yang terjangkau bagi pekerja Jakarta, ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah DKI Jakarta, yaitu: 

  1. mengoptimalkan daya guna lahan dengan cara membangun hunian vertikal terjangkau di lahan-lahan pemerintah, seperti pasar dan terminal, sehingga mendorong bangunan fungsi campuran atau mixed-use,
  2. merencanakan kota berorientasi transportasi publik, yang berarti membangun hunian vertikal dekat pusat transit, memperbaiki dan membangun fasilitas yang memprioritaskan pejalan kaki, dan memperbaiki koneksi transportasi publik, dan
  3. menambah taman dan ruang publik lainnya, dan meningkatkan kualitas fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, dan pasar. 

Dengan pemanfaatan lahan yang optimal, Jakarta dapat menyediakan hunian vertikal dengan harga terjangkau bagi pekerja Jakarta yang saat ini terpaksa tinggal di pinggiran kota Jakarta. Otomatis, kesehatan fisik dan mental para pekerja Jakarta dapat lebih terjaga. Selain itu, Jakarta pun dapat lebih balanced: tak hanya ramai saat hari dan jam kerja saja. 

Semoga ke depannya, tinggal di Jakarta tidak lagi merupakan hal yang tak terjangkau bagi para pekerja Jakarta. May Jakarta become a more affordable city for all! 

Untuk menyimak informasi tentang cara agar pekerja Jakarta dapat tinggal di Jakarta disertai ilustrasi, silakan tonton video Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta (Part 1 of 3)Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta (Part 2 of 3), dan Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta (Part 3 of 3).

|

Publications

Konversi bangunan kantor menjadi hunian: komparasi mekanisme beberapa negara
Reformasi Pasar Reformasi Kota
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Bermula Dari Perizinan
Esai foto - Penyintas Jakarta
Usulan Perbaikan Perizinan Gedung di Jakarta
Glosarium
Potensi Pemenuhan Kebutuhan Hunian Kelas Menengah melalui Co-residence

Blog/opinion

Jakarta sebagai Kota Global
Solusi Kemacetan di Jakarta: Integrasi BRT, LRT, dan MRT
Cara Naik KRL ke Lebak Bulus dari Berbagai Arah di Jabodetabek
Housing Career di Jakarta: Definisi dan Faktor Penghambatnya
Memahami Pengertian serta Pro dan Kontra Skema KPR 35 Tahun
Nama Baru Halte Transjakarta 2024
Hunian Vertikal: Kelebihan Tinggal di Hunian Vertikal
Taman Kota Jakarta: Akses dan Cara Menuju ke Taman Kota Terpopuler Jakarta
Tempat Weekend di Jakarta: Menengok Kembali Survei JPI 2021
Taman untuk Piknik di Jakarta: Mengintip Wajah Baru TMII dan TIM
Bagaimana Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta?
Memahami Perbedaan Kota Padat (Dense) dan Sumpek (Overcrowded): Jakarta Termasuk yang Mana?
Halte Transjakarta Bundaran HI: Tips Berfoto di Spot Favorit Jakarta
Mixed-Use Building: Memahami Manfaat Konsep Mixed-Use dalam Pembangunan Jakarta
Perubahan Pola Pembangunan Jakarta dari Car-Oriented Menjadi Pedestrian-Oriented City
Transportasi Publik di Jakarta dan Pengembangan Konsep Pedestrian 2023
Cara ke TMII dengan KRL Commuterline dan TransJakarta
Integrasi Transportasi Jakarta dan Keuntungannya bagi Warga
RDTR 2022 dan Aturan Penghuni Rumah Susun
Contoh Sertifikat Laik Fungsi (SLF) serta Pengertian dan Kegunaannya
Rencana Detail Tata Ruang: Mengubah Jakarta dengan Mengubah Intensitas Bangunan
Pengertian dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta Pengadaannya di Jakarta
Mengatasi Kekurangan RTH di Jakarta dengan Konsolidasi Area Hijau Privat
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Faktor Penting untuk Mengatasi Darurat Hunian di Jakarta
Pendekatan Pasar untuk Percepat Pelaksanaan Kewajiban Pembangunan Rumah Susun
Menata Senopati, Paduan Kawasan Cagar Budaya dan Pusat Kuliner Semarak
Penyediaan Hunian di Jakarta Butuh Kebijakan Holistik
Tak Hanya Konstruksi, Kebijakan Finansial Krusial bagi Penyediaan Hunian Milik
Empat Hal yang Harus Dipertimbangkan Jakarta Soal Kebijakan Perumahan
Pembangunan Hunian Mixed-Use, Potensi Baru untuk Kota
5 Kebijakan Penyediaan Hunian di Singapura yang Bisa Menjadi Inspirasi bagi Jakarta
Kepadatan atau Overcrowding, Mana yang Harus Dihindari?
Kota Tidak Akan Mati karena COVID-19, Ini Alasannya
Pemecahan Masalah Kolaboratif untuk Mempercepat Izin Konstruksi
Kenapa Jakarta Kekurangan Taman Publik? | Frequently Asked Questions
Konsolidasi Tanah | Frequently Asked Questions
Menyelamatkan Pekerja di Industri Perhotelan yang Rentan Terkena PHK
Hunian di Jakarta - Frequently Asked Questions (Video)
Ini Enaknya Tinggal di Apartemen
Terobosan Tata Ruang Kunci Bangkitnya Ekonomi, Terpenuhinya Hunian
Mewujudkan Apartemen Bersubsidi Melalui Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Penangguhan PBB: Sumber Kehidupan Pekerja Ritel, Hotel, dan Restoran
Urgensi Perpanjangan Masa HGB
Interview with Noerzaman, Architect of JPO GBK (Video)
Cara Membuat Jalan Kaki di Jakarta Lebih Fun (Video)
Penyebab Hunian di Jakarta Mahal
Sektor Properti dan Dampaknya bagi Perekonomian
Pengertian Transit Oriented Development (TOD) dan Penerapannya di Jakarta
Masalah Parkir di Jakarta | Frequently Asked Questions
Apa Itu Kewajiban Pengembang? | Frequently Asked Questions
Mungkinkah Kita Tinggal di Tengah Jakarta? | Frequently Asked Questions
Mengawal Keberlanjutan MRT Jakarta
Nasib Pencegahan Penyebaran Virus COVID-19 Ada di Tangan Kita
6 Temuan Penting dari Survei Hunian bagi Milenial
Ketergantungan Ojol, Solusi atau Masalah?
Mengembangkan Bangunan Sehat di Jakarta, Selangkah demi Selangkah
Kelas Menengah yang Terlupakan
Terlalu Padat, Alasan untuk Tidak Bertindak!
Rumah Tapak Sudah Tak Ideal Lagi
Rusun di Atas Pasar, Potensi Baru untuk Kota
Jakarta yang Lebih Kompetitif (Video)
Suka Duka Tinggal Dekat dengan Tempat Kerja di Jakarta
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Dekat, Nyaman, Murah di Jakarta.... Jangan Harap!
Perangi Macet Lewat Hunian Padat (Video)
Yuk Kita Bangun Jakarta ke Atas (Video)
5 Manfaat Bertransformasi jadi Compact City
Demi Hunian Terjangkau & Ruang Hijau, Jakarta Harus Membangun ke Atas!
Ingin Sudirman-Thamrin Lebih Lancar? Mari Kita Ubah Kebijakan Parkirnya (Video)
Sudahkah Infrastruktur Transportasi Jakarta Berpihak pada Kaum Wanita?
Bisakah MRT Jakarta Lebih Unggul dari Singapura?
Mensiasati MRT Minim Subsidi
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Menaikkan Peringkat Kemudahan Berbisnis dengan Perbaikan RDTR
Inovasi Pengadaan Ruang Publik sebagai Bentuk Investigasi Desain
Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Kolaboratif
9 Hal Penting Mengenai Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Kontribusi Swasta dalam Membangun Pedestrian Jakarta
Kendala Pengembang dalam Mengurus SLF
Sertifikat Laik Fungsi: Untuk Siapa?
Perlunya Revisi Peraturan Keselamatan Bangunan terhadap Bahaya Kebakaran
Swasta Bantu Pemprov DKI Jakarta Atasi Backlog Perumahan
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Konsolidasi Tanah Solusi Housing-for-All di Jakarta
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta serta Solusinya 
Apa itu SHM (rumah milik)
Apa itu SHM: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Rumah Milik
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
View More

News releases

Minatkah Milenial Terhadap Hunian Vertikal?
DKI Siapkan Regulasi Pemanfaatan Ruang untuk Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19
Cara Mengurangi Kemacetan di Jakarta, Pemerintah Bisa Terapkan Solusinya
Manfaat, Syarat, dan Cara Mengajukan KPR Bersubsidi FLPP
Sektor Properti Bersiap Hadapi The New Normal Setelah Pandemi Covid-19
Pulihkan Ekonomi, DKI Jakarta Percepat Perizinan Gedung Menjadi 57 Hari dari 360 Hari
RPTRA Borobudur
DKI Jakarta Visited CLC in Singapore
Diskusi JPI: Proses Perancangan dan Benturan Peraturan Jadi Kendala Utama
Centre for Liveable Cities Singapura Berikan Pelatihan untuk BPTSP DKI Jakarta
JPI Dorong Pemerintah Benahi Aturan Izin Mendirikan Bangunan
Carlo Ratti: Inovasi dan Teknologi untuk Menjawab Tantangan Perkotaan
Belum Ada Inovasi Perizinan, DKI Jakarta Turun ke Peringkat Empat Kemudahan Berbisnis di Indonesia
JPI Inisiasi Lari "Ciliwung Punya Kita"
JPI Bantu Fasilitasi Penyusunan Rapergub Prasarana Minimal Jakarta Demi Jakarta yang Berkelanjutan
Jakarta Vertikal, Jakarta Terjangkau
Skema Pembangunan yang Berpihak pada Warga
Mewujudkan Hunian Terjangkau di Tengah Kota
Kombinasi Kantor dan Rumah, Pilihan Tempat Bekerja Setelah Pandemi
Kerja Sama: Kunci Keselamatan Transportasi Publik di Masa New Normal
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta Serta Solusinya
Rusunawa: Melihat Lebih Dekat Opsi Rumah Layak Huni Terjangkau di Jakarta
MRT Jakarta Kembangkan Kawasan TOD, Berikut Lokasinya
Masa Berlaku Hak Guna Bangunan (HGB) Serta Cara dan Syarat Perpanjangannya
Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Memahami Pengertian, Syarat, dan Manfaat IMB
JPI Gandeng Asosiasi Profesi Susun Policy brief Penataan Kota
Kondisi Terkini Penyediaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta
Potensi Penyediaan Hunian di Jakarta Melalui Co-residence
View More
Copyright © Jakarta Property Institute