Menurut TomTom Traffic Index 2023, saat ini Jakarta menempati urutan ke-30 sebagai kota termacet di dunia dari 387 kota di 55 negara di 6 benua. Tahun sebelumnya, posisi Jakarta tak jauh berbeda, yaitu pada peringkat ke-29.
Berdasarkan data terdahulu pada indeks ini, tingkat kemacetan Jakarta telah berkurang. Hal tersebut dapat dilihat pada perbandingan data di mana pada tahun 2018 kemacetan Jakarta berada di peringkat ke-7 kota termacet di dunia.
Melihat posisi Jakarta pada indeks tersebut, sudah tentu masalah kemacetan Jakarta perlu ditangani dengan urgensi tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah Provinsi DKI terus bekerja keras untuk mewujudkan solusi kemacetan di Jakarta melalui integrasi transportasi Jakarta.
Apa itu integrasi transportasi?
Menurut The European Local Transport Information Service (ELTIS), integrasi transportasi adalah proses yang bertujuan menjadikan perjalanan menggunakan berbagai moda transportasi menjadi lebih nyaman dan efisien.
Integrasi moda transportasi dapat memfasilitasi kemudahan dan kenyamanan perjalanan menggunakan dua atau lebih moda transportasi yang berbeda. Integrasi transportasi merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas sarana transportasi umum suatu kota dan berpengaruh langsung terhadap tingkat penggunaan transportasi umum di kota tersebut.
Bagaimana kondisi integrasi BRT, LRT, dan MRT di Jakarta?
Saat ini, integrasi transportasi Jakarta sudah semakin meningkat. Hal ini ditandai oleh integrasi Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta. Integrasi BRT, LRT dan MRT Jakarta meliputi jalur, halte dan stasiun, metode pembayaran, dan tarif integrasi. Di samping itu, terdapatnya BRT yang melintas Stasiun MRT Jakarta, baik jalur layang maupun bawah tanah, merupakan bentuk lain dari integrasi BRT, LRT dan MRT di Jakarta.
Salah satu bentuk integrasi transportasi Jakarta yang sudah terlaksana adalah di kawasan Dukuh Atas, Sudirman. Di Dukuh Atas terdapat Stasiun KRL Sudirman, Stasiun KRL BNI City, Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun LRT Dukuh Atas dan Halte Transjakarta Dukuh Atas 2. Semua stasiun dan halte di daerah Dukuh Atas sudah terintegrasi sehingga masyarakat bisa merasakan kemudahan, kenyamanan dan keamanan saat berpindah moda transportasi.
Kemudahan yang dirasakan meliputi banyaknya papan penunjuk arah yang memungkinkan penumpang untuk berpindah moda dengan tepat. Kenyamanan yang dimaksud adalah situasi di mana semua pergerakan penumpang sudah diatur dengan baik sehingga tidak bercampur dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Lalu, keamanan pun terjaga melalui tersedianya petugas keamanan yang berjaga di sekitar kawasan integrasi serta petugas stasiun dan halte yang siap melayani penumpang.
Dengan menawarkan kemudahan dan kenyamanan serta keamanan dalam menggunakan transportasi umum, integrasi transportasi Jakarta dapat menjadi solusi kemacetan Jakarta. Warga Jakarta yang tadinya menggunakan kendaraan pribadi diharapkan perlahan beralih menggunakan kendaraan umum, mengurangi tingginya angka kendaraan pribadi yang membuat Jakarta macet.
Nah, sudah siap memanfaatkan integrasi transportasi umum di Jakarta? Mari kita mulai beralih ke penggunaan transportasi umum untuk turut menangani masalah kemacetan Jakarta. Together, we can make a change!