Jakarta sebagai Kota Konser: Definisi dan Faktor Penghambat Jakarta Menjadi Concert City

Januari 8, 2025

Jakarta memiliki potensi untuk menjadi salah satu concert city di Asia Tenggara. Seperti telah sukses dicapai oleh Singapura, Jakarta pun dapat memanfaatkan industri musik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan citranya sebagai kota global. 

Tapi, apakah Jakarta dapat sukses menjadi concert city

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu definisi concert city atau kota konser, mengapa Jakarta layak menjadi kota konser, dan faktor penghambat dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota konser. 


Apa definisi concert city?

Concert city atau kota konser adalah kota yang secara rutin menjadi tuan rumah berbagai pertunjukan musik, dari konser artis lokal hingga artis internasional. Concert city juga dikenal dengan istilah music city atau kota musik. 

Menurut the International Federation of the Phonographic Industry, kota musik, atau kota konser, dapat didefinisikan sebagai tempat yang memiliki ekonomi musik yang hidup dan mendatangkan manfaat secara ekonomi, budaya, dan sosial, termasuk melalui terciptanya lapangan pekerjaan.

Untuk menjadi concert city, suatu kota harus memiliki infrastruktur yang mendukung, seperti venue berkualitas, konektivitas dan akses transportasi yang baik, lahan parkir yang luas, dan layanan dan sarana pendukung lainnya. Selain itu, concert cityseringkali juga memiliki komunitas musik yang aktif dan budaya yang menghargai seni pertunjukan.

Beberapa concert city terbaik di Asia antara lain: Tokyo, Seoul, Singapura, dan Hong Kong. 


Mengapa Jakarta layak menjadi concert city?

1. Venue konser yang memadai

Jakarta memiliki beberapa venue yang mampu menampung konser berskala besar, antara lain, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta International Stadium, dan Jakarta International Expo. Venue-venue seperti ini memungkinkan penyelenggaraan konser dengan kapasitas penonton yang besar dengan fasilitas memadai.

2. Dampak ekonomi yang positif

Penyelenggaraan konser musik dapat berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah seperti kenaikan okupansi hotel di sekitar lokasi konser, kenaikan pengunjung mall juga restoran di sekitar lokasi konser dan lain sebagainya. Di sisi lain, penambahan pendapatan negara dari sisi pajak juga dihasilkan oleh konser dan kegiatan di dalamnya.  Selain itu, terwujudnya Jakarta sebagai kota konser dapat menyediakan peluang lapangan kerja baru bagi warga lokal, seperti tenaga kerja untuk pembangunan panggung, pengaturan peralatan audio-visual, pengelolaan tiket, dan lain sebagainya. 

3. Visi Jakarta sebagai kota global

Visi Jakarta sebagai kota konser sejalan dengan upaya meningkatkan daya saing dan citra internasional Jakarta sebagai kota global. Selain itu, sebagai kota konser, cultural value Jakarta akan meningkat, sehingga menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. Dengan kata lain, Jakarta sebagai kota konser dapat mendukung perjalanan terwujudnya Jakarta sebagai kota global. 


Tantangan dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota konser:

1. Perizinan dan regulasi

Proses perizinan dan birokrasi yang kompleks dapat menghambat atau memperlambat penyelenggaraan konser. Birokrasi rumit yang melibatkan beberapa lembaga terpisah, seperti di Jakarta, juga membuat biaya penyelenggaraan konser meningkat. Hal ini berdampak terhadap harga tiket konser yang menjadi lebih mahal.
Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota konser, diperlukan penyederhanaan prosedur dan transparansi dalam perizinan. Dengan demikian, Jakarta dapat lebih sering menjadi tuan rumah konser artis internasional. Dan juga, harga tiket dapat lebih terjangkau bagi penonton dari dalam dan luar negeri, dan lebih bersaing dengan concert city lainnya, terutama di Asia Tenggara.

2. Kemacetan, infrastruktur, dan aksesibilitas

Kemacetan lalu lintas di Jakarta merupakan salah satu tantangan dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota konser. Peningkatan infrastruktur transportasi publik dan manajemen lalu lintas yang efektif diperlukan untuk memastikan akses yang mudah ke lokasi konser. Selain itu, ketersediaan lahan parkir juga masih perlu ditingkatkan.



Jakarta yang penuh warna dan kaya budaya memiliki potensi yang besar untuk menjadi concert city. Dan jika beberapa tantangan di atas segera teratasi, dalam beberapa tahun, Jakarta mungkin saja menjadi salah satu concert cityterpopuler di Asia Tenggara. Nah, warga Jakarta apakah sudah bersemangat menikmati perks tinggal di kota konser? 

|

Publications

Konversi bangunan kantor menjadi hunian: komparasi mekanisme beberapa negara
Reformasi Pasar Reformasi Kota
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Bermula Dari Perizinan
Esai foto - Penyintas Jakarta
Usulan Perbaikan Perizinan Gedung di Jakarta
Glosarium
Potensi Pemenuhan Kebutuhan Hunian Kelas Menengah melalui Co-residence

Blog/opinion

Jakarta sebagai Kota Global
Solusi Kemacetan di Jakarta: Integrasi BRT, LRT, dan MRT
Cara Naik KRL ke Lebak Bulus dari Berbagai Arah di Jabodetabek
Housing Career di Jakarta: Definisi dan Faktor Penghambatnya
Memahami Pengertian serta Pro dan Kontra Skema KPR 35 Tahun
Nama Baru Halte Transjakarta 2024
Hunian Vertikal: Kelebihan Tinggal di Hunian Vertikal
Taman Kota Jakarta: Akses dan Cara Menuju ke Taman Kota Terpopuler Jakarta
Tempat Weekend di Jakarta: Menengok Kembali Survei JPI 2021
Taman untuk Piknik di Jakarta: Mengintip Wajah Baru TMII dan TIM
Bagaimana Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta?
Memahami Perbedaan Kota Padat (Dense) dan Sumpek (Overcrowded): Jakarta Termasuk yang Mana?
Halte Transjakarta Bundaran HI: Tips Berfoto di Spot Favorit Jakarta
Mixed-Use Building: Memahami Manfaat Konsep Mixed-Use dalam Pembangunan Jakarta
Perubahan Pola Pembangunan Jakarta dari Car-Oriented Menjadi Pedestrian-Oriented City
Transportasi Publik di Jakarta dan Pengembangan Konsep Pedestrian 2023
Cara ke TMII dengan KRL Commuterline dan TransJakarta
Integrasi Transportasi Jakarta dan Keuntungannya bagi Warga
RDTR 2022 dan Aturan Penghuni Rumah Susun
Contoh Sertifikat Laik Fungsi (SLF) serta Pengertian dan Kegunaannya
Rencana Detail Tata Ruang: Mengubah Jakarta dengan Mengubah Intensitas Bangunan
Pengertian dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta Pengadaannya di Jakarta
Mengatasi Kekurangan RTH di Jakarta dengan Konsolidasi Area Hijau Privat
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Faktor Penting untuk Mengatasi Darurat Hunian di Jakarta
Pendekatan Pasar untuk Percepat Pelaksanaan Kewajiban Pembangunan Rumah Susun
Menata Senopati, Paduan Kawasan Cagar Budaya dan Pusat Kuliner Semarak
Penyediaan Hunian di Jakarta Butuh Kebijakan Holistik
Tak Hanya Konstruksi, Kebijakan Finansial Krusial bagi Penyediaan Hunian Milik
Empat Hal yang Harus Dipertimbangkan Jakarta Soal Kebijakan Perumahan
Pembangunan Hunian Mixed-Use, Potensi Baru untuk Kota
5 Kebijakan Penyediaan Hunian di Singapura yang Bisa Menjadi Inspirasi bagi Jakarta
Kepadatan atau Overcrowding, Mana yang Harus Dihindari?
Kota Tidak Akan Mati karena COVID-19, Ini Alasannya
Pemecahan Masalah Kolaboratif untuk Mempercepat Izin Konstruksi
Kenapa Jakarta Kekurangan Taman Publik? | Frequently Asked Questions
Konsolidasi Tanah | Frequently Asked Questions
Menyelamatkan Pekerja di Industri Perhotelan yang Rentan Terkena PHK
Hunian di Jakarta - Frequently Asked Questions (Video)
Ini Enaknya Tinggal di Apartemen
Terobosan Tata Ruang Kunci Bangkitnya Ekonomi, Terpenuhinya Hunian
Mewujudkan Apartemen Bersubsidi Melalui Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Penangguhan PBB: Sumber Kehidupan Pekerja Ritel, Hotel, dan Restoran
Urgensi Perpanjangan Masa HGB
Wawancara dengan Noerzaman, Arsitek JPO GBK (Video) - JPI
Cara Membuat Jalan Kaki di Jakarta Lebih Fun (Video)
Penyebab Hunian di Jakarta Mahal
Sektor Properti dan Dampaknya bagi Perekonomian
Pengertian Transit Oriented Development (TOD) dan Penerapannya di Jakarta
Masalah Parkir di Jakarta | Frequently Asked Questions
Apa Itu Kewajiban Pengembang? | Frequently Asked Questions
Mungkinkah Kita Tinggal di Tengah Jakarta? | Frequently Asked Questions
Mengawal Keberlanjutan MRT Jakarta
Nasib Pencegahan Penyebaran Virus COVID-19 Ada di Tangan Kita
6 Temuan Penting dari Survei Hunian bagi Milenial
Ketergantungan Ojol, Solusi atau Masalah?
Mengembangkan Bangunan Sehat di Jakarta, Selangkah demi Selangkah
Kelas Menengah yang Terlupakan
Terlalu Padat, Alasan untuk Tidak Bertindak!
Rumah Tapak Sudah Tak Ideal Lagi
Rusun di Atas Pasar, Potensi Baru untuk Kota
Jakarta yang Lebih Kompetitif (Video)
Suka Duka Tinggal Dekat dengan Tempat Kerja di Jakarta
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Dekat, Nyaman, Murah di Jakarta.... Jangan Harap!
Perangi Macet Lewat Hunian Padat (Video)
Yuk Kita Bangun Jakarta ke Atas (Video)
5 Manfaat Bertransformasi jadi Compact City
Demi Hunian Terjangkau & Ruang Hijau, Jakarta Harus Membangun ke Atas!
Ingin Sudirman-Thamrin Lebih Lancar? Mari Kita Ubah Kebijakan Parkirnya (Video)
Sudahkah Infrastruktur Transportasi Jakarta Berpihak pada Kaum Wanita?
Bisakah MRT Jakarta Lebih Unggul dari Singapura?
Mensiasati MRT Minim Subsidi
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Menaikkan Peringkat Kemudahan Berbisnis dengan Perbaikan RDTR
Inovasi Pengadaan Ruang Publik sebagai Bentuk Investigasi Desain
Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Kolaboratif
9 Hal Penting Mengenai Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Kontribusi Swasta dalam Membangun Pedestrian Jakarta
Kendala Pengembang dalam Mengurus SLF
Sertifikat Laik Fungsi: Untuk Siapa?
Perlunya Revisi Peraturan Keselamatan Bangunan terhadap Bahaya Kebakaran
Swasta Bantu Pemprov DKI Jakarta Atasi Backlog Perumahan
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Konsolidasi Tanah Solusi Housing-for-All di Jakarta
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta serta Solusinya 
Apa itu SHM (rumah milik)
Apa itu SHM: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Rumah Milik
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Jakarta sebagai Kota Konser
Jakarta sebagai Kota Konser: Definisi dan Faktor Penghambat Jakarta Menjadi Concert City
View More

News releases

DKI Jakarta mengunjungi CLC di Singapura
RPTRA Borobudur
Minatkah Milenial Terhadap Hunian Vertikal?
DKI Siapkan Regulasi Pemanfaatan Ruang untuk Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19
Cara Mengurangi Kemacetan di Jakarta, Pemerintah Bisa Terapkan Solusinya
Manfaat, Syarat, dan Cara Mengajukan KPR Bersubsidi FLPP
Sektor Properti Bersiap Hadapi The New Normal Setelah Pandemi Covid-19
Pulihkan Ekonomi, DKI Jakarta Percepat Perizinan Gedung Menjadi 57 Hari dari 360 Hari
Diskusi JPI: Proses Perancangan dan Benturan Peraturan Jadi Kendala Utama
Centre for Liveable Cities Singapura Berikan Pelatihan untuk BPTSP DKI Jakarta
JPI Dorong Pemerintah Benahi Aturan Izin Mendirikan Bangunan
Carlo Ratti: Inovasi dan Teknologi untuk Menjawab Tantangan Perkotaan
Belum Ada Inovasi Perizinan, DKI Jakarta Turun ke Peringkat Empat Kemudahan Berbisnis di Indonesia
JPI Inisiasi Lari "Ciliwung Punya Kita"
JPI Bantu Fasilitasi Penyusunan Rapergub Prasarana Minimal Jakarta Demi Jakarta yang Berkelanjutan
Jakarta Vertikal, Jakarta Terjangkau
Skema Pembangunan yang Berpihak pada Warga
Mewujudkan Hunian Terjangkau di Tengah Kota
Kombinasi Kantor dan Rumah, Pilihan Tempat Bekerja Setelah Pandemi
Kerja Sama: Kunci Keselamatan Transportasi Publik di Masa New Normal
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta Serta Solusinya
Rusunawa: Melihat Lebih Dekat Opsi Rumah Layak Huni Terjangkau di Jakarta
MRT Jakarta Kembangkan Kawasan TOD, Berikut Lokasinya
Masa Berlaku Hak Guna Bangunan (HGB) Serta Cara dan Syarat Perpanjangannya
Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Memahami Pengertian, Syarat, dan Manfaat IMB
JPI Gandeng Asosiasi Profesi Susun Policy brief Penataan Kota
Kondisi Terkini Penyediaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta
Potensi Penyediaan Hunian di Jakarta Melalui Co-residence
View More
Copyright © Jakarta Property Institute