Kota Jakarta tengah bersiap untuk menyukseskan 11 program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, yang akan dilaksanakan dalam waktu 100 hari pertama setelah pelantikan.
Salah satu program unggulan tersebut adalah penyediaan akses gratis ke berbagai tempat wisata edukasi di Jakarta. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, serta mendorong minat terhadap sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan.
Melalui program ini, manfaat akses gratis terhadap wisata edukasi di Jakarta diterima oleh:
Dengan mendapatkan akses gratis, otomatis pelajar dan mahasiswa Jakarta dapat lebih mudah dan terpanggil untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata edukasi di Jakarta.
Selain itu, Jakarta juga mengakomodasi wisata edukasi dengan menyediakan berbagai moda transportasi umum yang memudahkan masyarakat untuk mencapai berbagai destinasi wisata edukasi di Jakarta. Sistem transportasi seperti TransJakarta, MRT, LRT, dan KRL Commuter Line memungkinkan akses yang lebih mudah dan terjangkau.
Misalnya, untuk mencapai Monas, masyarakat dapat menggunakan TransJakarta koridor 1 yang berhenti di Halte Monas atau MRT Jakarta dengan turun di Stasiun Bundaran HI dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Contoh lainnya, untuk menuju TMII, pengunjung dapat naik TransJakarta koridor 9 atau 9C dan turun di Halte Taman Mini Garuda.
Lalu, apa saja contoh tempat wisata edukasi di Jakarta yang nantinya dapat dikunjungi tanpa dipungut biaya? Berikut beberapa destinasi wisata edukasi terpopuler di Jakarta.
Beberapa Destinasi Wisata Edukasi di Jakarta
1. Monumen Nasional (Monas)
Tak hanya menyandang status sebagai landmark utama atau ikon Jakarta, Monas juga merupakan simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia. Monas sudah tentu termasuk destinasi wisata edukasi di Jakarta di mana pengunjung dapat belajar tentang sejarah kemerdekaan melalui diorama dan juga menikmati pemandangan Jakarta dari puncak monumen.
Harga tiket untuk naik ke puncak Monas adalah Rp24.000,-/orang untuk dewasa, Rp13.000,-/orang untuk mahasiswa, dan Rp6.000,-/orang untuk anak-anak. Dan untuk mengakses museum dikenakan tiket seharga Rp8.000,-/orang untuk dewasa, Rp5.000,-/orang untuk mahasiswa, dan Rp3.000,-/orang untuk anak-anak.
2. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
TMII merupakan tempat wisata edukasi di Jakarta yang memperkenalkan keragaman budaya Indonesia melalui anjungan daerah, museum, dan wahana interaktif lainnya. Pengunjung dapat melihat rumah adat, pakaian tradisional, dan seni budaya dari berbagai provinsi di Indonesia.
Harga tiket masuk TMII yaitu Rp35.000,-/orang, Rp15.000,-/motor, Rp35.000,-/mobil, Rp10.000,-/sepeda, dan Rp60.000,-/bus.
3. Museum Nasional Indonesia
Destinasi yang juga dikenal sebagai Gedung Gajah ini memiliki berbagai koleksi arkeologi, etnografi, dan sejarah Indonesia. Destinasi wisata edukasi di Jakarta ini ideal untuk memahami perjalanan panjang peradaban Nusantara dari zaman prasejarah.
Harga tiket museum ini pun terbilang terjangkau, yaitu Rp25.000,-/orang untuk dewasa dan Rp15.000,-/orang untuk anak-anak.
4. Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)
Museum Sejarah Jakarta/Museum Fatahillah, salah satu highlight di kawasan Kota Tua, merupakan pilihan tempat wisata edukasi murah di Jakarta. Museum ini menyajikan koleksi benda bersejarah dari masa kolonial, termasuk penjara bawah tanah yang dahulu digunakan pada era penjajahan. Harga tiket masuk museum ini Rp10.000,-/orang untuk dewasa dan Rp5.000,-/orang untuk anak-anak dan pelajar. Saat weekend, harga tiket dewasa Rp15,000,-/orang.
5. Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia/MuBI, merupakan tujuan wisata edukasi di Jakarta yang menyajikan koleksi mengenai perkembangan sistem perbankan di Indonesia, dari masa kolonial hingga era modern. Di MuBI, pengunjung dapat melihat koleksi uang kuno serta mempelajari hal-hal terkait ekonomi dalam sejarah bangsa. MuBI termasuk tempat wisata edukasi murah di Jakarta. Harga tiket masuk untuk pengunjung umum adalah Rp5.000,-. Dan pelajar, anak-anak, serta rombongan yang sudah mendaftar (dan dikonfirmasi pihak MuBI) dapat berkunjung secara gratis.
6. Museum Wayang
Museum Wayang merupakan tempat wisata edukasi di Jakarta yang menawarkan wawasan tentang berbagai jenis wayang dari seluruh Indonesia dan dunia, termasuk wayang kulit dan wayang golek. Harga tiket masuk museum ini pun sangat terjangkau, yaitu Rp10.000,-/orang untuk dewasa dan Rp5.000,-/orang untuk anak-anak dan pelajar.
7. Museum Tekstil Jakarta
Di Museum Tekstil, pengunjung bisa belajar tentang beragam kain tradisional Indonesia, seperti batik, songket, dan tenun. Museum ini juga memamerkan alat-alat tenun dan menyediakan workshop membatik bagi pengunjung yang ingin mencoba langsung proses pembuatannya. Tempat wisata edukasi di Jakarta Barat ini merupakan bagian dari Museum Seni Dinas Kebudayaan Jakarta. Harga tiket masuk untuk dewasa yaitu Rp10.000,- untuk hari Selasa-Jumat dan Rp15.000,- saat weekend. Dan harga tiket masuk untuk mahasiswa, pelajar, dan anak-anak yaitu Rp5.000,- sepanjang minggu.
8. Taman Margasatwa Ragunan
Kebun binatang ini merupakan tempat wisata edukasi anak di Jakarta yang sangat menyenangkan. Di sini, anak-anak dapat belajar tentang satwa Indonesia dan dunia sembari menikmati suasana outdoor yang santai. Dengan koleksi lebih dari 2.000 hewan, pengunjung dapat memahami lebih jauh tentang keanekaragaman hayati dan upaya konservasi satwa liar.
Harga tiket Taman Margasatwa Ragunan pun sangat terjangkau, yaitu Rp4.000,-/orang untuk dewasa dan Rp3.000,-/orang untuk anak-anak.
9. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Sebagai salah satu perpustakaan terbesar di Asia Tenggara, Perpustakaan Nasional menawarkan koleksi buku yang sangat luas serta berbagai fasilitas belajar modern, termasuk ruang baca yang nyaman dan akses digital ke berbagai literatur akademik.
Layanan Perpusnas tersedia secara gratis, baik untuk pendaftaran keanggotaan maupun sekedar berkunjung.
Tak perlu diragukan, program akses gratis wisata edukasi di Jakarta merupakan langkah positif untuk mendukung pendidikan dan pelestarian budaya, dan kebiasaan belajar di luar lingkungan sekolah atau kampus.
Semoga program ini berjalan dengan sukses dan menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk menerapkan kebijakan serupa!
Together, we can build a better city!