Program 100 Hari Gubernur Jakarta Terpilih: Wisata Edukasi Jakarta

Maret 17, 2025

Kota Jakarta tengah bersiap untuk menyukseskan 11 program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, yang akan dilaksanakan dalam waktu 100 hari pertama setelah pelantikan. 

Salah satu program unggulan tersebut adalah penyediaan akses gratis ke berbagai tempat wisata edukasi di Jakarta. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, serta mendorong minat terhadap sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. 

Melalui program ini, manfaat akses gratis terhadap wisata edukasi di Jakarta diterima oleh: 

  • Penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan 
  • Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) 

Dengan mendapatkan akses gratis, otomatis pelajar dan mahasiswa Jakarta dapat lebih mudah dan terpanggil untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata edukasi di Jakarta. 

Selain itu, Jakarta juga mengakomodasi wisata edukasi dengan menyediakan berbagai moda transportasi umum yang memudahkan masyarakat untuk mencapai berbagai destinasi wisata edukasi di Jakarta. Sistem transportasi seperti TransJakarta, MRT, LRT, dan KRL Commuter Line memungkinkan akses yang lebih mudah dan terjangkau. 

Misalnya, untuk mencapai Monas, masyarakat dapat menggunakan TransJakarta koridor 1 yang berhenti di Halte Monas atau MRT Jakarta dengan turun di Stasiun Bundaran HI dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. 

Contoh lainnya, untuk menuju TMII, pengunjung dapat naik TransJakarta koridor 9 atau 9C dan turun di Halte Taman Mini Garuda. 

Lalu, apa saja contoh tempat wisata edukasi di Jakarta yang nantinya dapat dikunjungi tanpa dipungut biaya? Berikut beberapa destinasi wisata edukasi terpopuler di Jakarta. 

Beberapa Destinasi Wisata Edukasi di Jakarta

1. Monumen Nasional (Monas)

Tak hanya menyandang status sebagai landmark utama atau ikon Jakarta, Monas juga merupakan simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia. Monas sudah tentu termasuk destinasi wisata edukasi di Jakarta di mana pengunjung dapat belajar tentang sejarah kemerdekaan melalui diorama dan juga menikmati pemandangan Jakarta dari puncak monumen. 

Harga tiket untuk naik ke puncak Monas adalah Rp24.000,-/orang untuk dewasa, Rp13.000,-/orang untuk mahasiswa, dan Rp6.000,-/orang untuk anak-anak. Dan untuk mengakses museum dikenakan tiket seharga Rp8.000,-/orang untuk dewasa, Rp5.000,-/orang untuk mahasiswa, dan Rp3.000,-/orang untuk anak-anak.

2. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

TMII merupakan tempat wisata edukasi di Jakarta yang memperkenalkan keragaman budaya Indonesia melalui anjungan daerah, museum, dan wahana interaktif lainnya. Pengunjung dapat melihat rumah adat, pakaian tradisional, dan seni budaya dari berbagai provinsi di Indonesia.

Harga tiket masuk TMII yaitu Rp35.000,-/orang, Rp15.000,-/motor, Rp35.000,-/mobil, Rp10.000,-/sepeda, dan Rp60.000,-/bus.

3. Museum Nasional Indonesia

Destinasi yang juga dikenal sebagai Gedung Gajah ini memiliki berbagai koleksi arkeologi, etnografi, dan sejarah Indonesia. Destinasi wisata edukasi di Jakarta ini ideal untuk memahami perjalanan panjang peradaban Nusantara dari zaman prasejarah. 

Harga tiket museum ini pun terbilang terjangkau, yaitu Rp25.000,-/orang untuk dewasa dan  Rp15.000,-/orang untuk anak-anak.

4. Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)

Museum Sejarah Jakarta/Museum Fatahillah, salah satu highlight di kawasan Kota Tua, merupakan pilihan tempat wisata edukasi murah di Jakarta. Museum ini menyajikan koleksi benda bersejarah dari masa kolonial, termasuk penjara bawah tanah yang dahulu digunakan pada era penjajahan. Harga tiket masuk museum ini Rp10.000,-/orang untuk dewasa dan Rp5.000,-/orang untuk anak-anak dan pelajar. Saat weekend, harga tiket dewasa Rp15,000,-/orang.

5. Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia/MuBI, merupakan tujuan wisata edukasi di Jakarta yang menyajikan koleksi mengenai perkembangan sistem perbankan di Indonesia, dari masa kolonial hingga era modern. Di MuBI, pengunjung dapat melihat koleksi uang kuno serta mempelajari hal-hal terkait ekonomi dalam sejarah bangsa. MuBI termasuk tempat wisata edukasi murah di Jakarta. Harga tiket masuk untuk pengunjung umum adalah Rp5.000,-. Dan pelajar, anak-anak, serta rombongan yang sudah mendaftar (dan dikonfirmasi pihak MuBI) dapat berkunjung secara gratis.

6. Museum Wayang

Museum Wayang merupakan tempat wisata edukasi di Jakarta yang menawarkan wawasan tentang berbagai jenis wayang dari seluruh Indonesia dan dunia, termasuk wayang kulit dan wayang golek. Harga tiket masuk museum ini pun sangat terjangkau, yaitu Rp10.000,-/orang untuk dewasa dan Rp5.000,-/orang untuk anak-anak dan pelajar.

7. Museum Tekstil Jakarta

Di Museum Tekstil, pengunjung bisa belajar tentang beragam kain tradisional Indonesia, seperti batik, songket, dan tenun. Museum ini juga memamerkan alat-alat tenun dan menyediakan workshop membatik bagi pengunjung yang ingin mencoba langsung proses pembuatannya. Tempat wisata edukasi di Jakarta Barat ini merupakan bagian dari Museum Seni Dinas Kebudayaan Jakarta. Harga tiket masuk untuk dewasa yaitu Rp10.000,- untuk hari Selasa-Jumat dan Rp15.000,- saat weekend. Dan harga tiket masuk untuk mahasiswa, pelajar, dan anak-anak yaitu Rp5.000,- sepanjang minggu.

8. Taman Margasatwa Ragunan

Kebun binatang ini merupakan tempat wisata edukasi anak di Jakarta yang sangat menyenangkan. Di sini, anak-anak dapat belajar tentang satwa Indonesia dan dunia sembari menikmati suasana outdoor yang santai. Dengan koleksi lebih dari 2.000 hewan, pengunjung dapat memahami lebih jauh tentang keanekaragaman hayati dan upaya konservasi satwa liar. 

Harga tiket Taman Margasatwa Ragunan pun sangat terjangkau, yaitu Rp4.000,-/orang untuk dewasa dan Rp3.000,-/orang untuk anak-anak.

9. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Sebagai salah satu perpustakaan terbesar di Asia Tenggara, Perpustakaan Nasional menawarkan koleksi buku yang sangat luas serta berbagai fasilitas belajar modern, termasuk ruang baca yang nyaman dan akses digital ke berbagai literatur akademik. 

Layanan Perpusnas tersedia secara gratis, baik untuk pendaftaran keanggotaan maupun sekedar berkunjung.


Tak perlu diragukan, program akses gratis wisata edukasi di Jakarta merupakan langkah positif untuk mendukung pendidikan dan pelestarian budaya, dan kebiasaan belajar di luar lingkungan sekolah atau kampus. 

Semoga program ini berjalan dengan sukses dan menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk menerapkan kebijakan serupa! 

Together, we can build a better city!

|

Publications

Konversi bangunan kantor menjadi hunian: komparasi mekanisme beberapa negara
Reformasi Pasar Reformasi Kota
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Bermula Dari Perizinan
Esai foto - Penyintas Jakarta
Usulan Perbaikan Perizinan Gedung di Jakarta
Glosarium
Potensi Pemenuhan Kebutuhan Hunian Kelas Menengah melalui Co-residence

Blog/opinion

Jakarta sebagai Kota Global
Solusi Kemacetan di Jakarta: Integrasi BRT, LRT, dan MRT
Cara Naik KRL ke Lebak Bulus dari Berbagai Arah di Jabodetabek
Housing Career di Jakarta: Definisi dan Faktor Penghambatnya
Memahami Pengertian serta Pro dan Kontra Skema KPR 35 Tahun
Nama Baru Halte Transjakarta 2024
Hunian Vertikal: Kelebihan Tinggal di Hunian Vertikal
Taman Kota Jakarta: Akses dan Cara Menuju ke Taman Kota Terpopuler Jakarta
Tempat Weekend di Jakarta: Menengok Kembali Survei JPI 2021
Taman untuk Piknik di Jakarta: Mengintip Wajah Baru TMII dan TIM
Bagaimana Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta?
Memahami Perbedaan Kota Padat (Dense) dan Sumpek (Overcrowded): Jakarta Termasuk yang Mana?
Halte Transjakarta Bundaran HI: Tips Berfoto di Spot Favorit Jakarta
Mixed-Use Building: Memahami Manfaat Konsep Mixed-Use dalam Pembangunan Jakarta
Perubahan Pola Pembangunan Jakarta dari Car-Oriented Menjadi Pedestrian-Oriented City
Transportasi Publik di Jakarta dan Pengembangan Konsep Pedestrian 2023
Cara ke TMII dengan KRL Commuterline dan TransJakarta
Integrasi Transportasi Jakarta dan Keuntungannya bagi Warga
RDTR 2022 dan Aturan Penghuni Rumah Susun
Contoh Sertifikat Laik Fungsi (SLF) serta Pengertian dan Kegunaannya
Rencana Detail Tata Ruang: Mengubah Jakarta dengan Mengubah Intensitas Bangunan
Pengertian dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta Pengadaannya di Jakarta
Mengatasi Kekurangan RTH di Jakarta dengan Konsolidasi Area Hijau Privat
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Faktor Penting untuk Mengatasi Darurat Hunian di Jakarta
Pendekatan Pasar untuk Percepat Pelaksanaan Kewajiban Pembangunan Rumah Susun
Menata Senopati, Paduan Kawasan Cagar Budaya dan Pusat Kuliner Semarak
Penyediaan Hunian di Jakarta Butuh Kebijakan Holistik
Tak Hanya Konstruksi, Kebijakan Finansial Krusial bagi Penyediaan Hunian Milik
Empat Hal yang Harus Dipertimbangkan Jakarta Soal Kebijakan Perumahan
Pembangunan Hunian Mixed-Use, Potensi Baru untuk Kota
5 Kebijakan Penyediaan Hunian di Singapura yang Bisa Menjadi Inspirasi bagi Jakarta
Kepadatan atau Overcrowding, Mana yang Harus Dihindari?
Kota Tidak Akan Mati karena COVID-19, Ini Alasannya
Pemecahan Masalah Kolaboratif untuk Mempercepat Izin Konstruksi
Kenapa Jakarta Kekurangan Taman Publik? | Frequently Asked Questions
Konsolidasi Tanah | Frequently Asked Questions
Menyelamatkan Pekerja di Industri Perhotelan yang Rentan Terkena PHK
Hunian di Jakarta - Frequently Asked Questions (Video)
Ini Enaknya Tinggal di Apartemen
Terobosan Tata Ruang Kunci Bangkitnya Ekonomi, Terpenuhinya Hunian
Mewujudkan Apartemen Bersubsidi Melalui Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Penangguhan PBB: Sumber Kehidupan Pekerja Ritel, Hotel, dan Restoran
Urgensi Perpanjangan Masa HGB
Wawancara dengan Noerzaman, Arsitek JPO GBK (Video)
Cara Membuat Jalan Kaki di Jakarta Lebih Fun (Video)
Penyebab Hunian di Jakarta Mahal
Sektor Properti dan Dampaknya bagi Perekonomian
Pengertian Transit Oriented Development (TOD) dan Penerapannya di Jakarta
Masalah Parkir di Jakarta | Frequently Asked Questions
Apa Itu Kewajiban Pengembang? | Frequently Asked Questions
Mungkinkah Kita Tinggal di Tengah Jakarta? | Frequently Asked Questions
Mengawal Keberlanjutan MRT Jakarta
Nasib Pencegahan Penyebaran Virus COVID-19 Ada di Tangan Kita
6 Temuan Penting dari Survei Hunian bagi Milenial
Ketergantungan Ojol, Solusi atau Masalah?
Mengembangkan Bangunan Sehat di Jakarta, Selangkah demi Selangkah
Kelas Menengah yang Terlupakan
Terlalu Padat, Alasan untuk Tidak Bertindak!
Rumah Tapak Sudah Tak Ideal Lagi
Rusun di Atas Pasar, Potensi Baru untuk Kota
Jakarta yang Lebih Kompetitif (Video)
Suka Duka Tinggal Dekat dengan Tempat Kerja di Jakarta
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Dekat, Nyaman, Murah di Jakarta.... Jangan Harap!
Perangi Macet Lewat Hunian Padat (Video)
Yuk Kita Bangun Jakarta ke Atas (Video)
5 Manfaat Bertransformasi jadi Compact City
Demi Hunian Terjangkau & Ruang Hijau, Jakarta Harus Membangun ke Atas!
Ingin Sudirman-Thamrin Lebih Lancar? Mari Kita Ubah Kebijakan Parkirnya (Video)
Sudahkah Infrastruktur Transportasi Jakarta Berpihak pada Kaum Wanita?
Bisakah MRT Jakarta Lebih Unggul dari Singapura?
Mensiasati MRT Minim Subsidi
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Menaikkan Peringkat Kemudahan Berbisnis dengan Perbaikan RDTR
Inovasi Pengadaan Ruang Publik sebagai Bentuk Investigasi Desain
Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Kolaboratif
9 Hal Penting Mengenai Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Kontribusi Swasta dalam Membangun Pedestrian Jakarta
Kendala Pengembang dalam Mengurus SLF
Sertifikat Laik Fungsi: Untuk Siapa?
Perlunya Revisi Peraturan Keselamatan Bangunan terhadap Bahaya Kebakaran
Swasta Bantu Pemprov DKI Jakarta Atasi Backlog Perumahan
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Program 100 Hari Gubernur Jakarta Terpilih: Wisata Edukasi Jakarta
Program 100 Hari Gubernur Jakarta Terpilih: Wisata Edukasi Jakarta
Konsolidasi Tanah Solusi Housing-for-All di Jakarta
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta serta Solusinya 
Apa itu SHM (rumah milik)
Apa itu SHM: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Rumah Milik
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Beli atau Sewa Rumah: Ini Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Jakarta sebagai Kota Konser
Jakarta sebagai Kota Konser: Definisi dan Faktor Penghambat Jakarta Menjadi Concert City
View More

News releases

Cara Mengurangi Kemacetan di Jakarta, Pemerintah Bisa Terapkan Solusinya
DKI Jakarta mengunjungi CLC di Singapura
RPTRA Borobudur
Minatkah Milenial Terhadap Hunian Vertikal?
DKI Siapkan Regulasi Pemanfaatan Ruang untuk Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19
Manfaat, Syarat, dan Cara Mengajukan KPR Bersubsidi FLPP
Sektor Properti Bersiap Hadapi The New Normal Setelah Pandemi Covid-19
Pulihkan Ekonomi, DKI Jakarta Percepat Perizinan Gedung Menjadi 57 Hari dari 360 Hari
Diskusi JPI: Proses Perancangan dan Benturan Peraturan Jadi Kendala Utama
Centre for Liveable Cities Singapura Berikan Pelatihan untuk BPTSP DKI Jakarta
JPI Dorong Pemerintah Benahi Aturan Izin Mendirikan Bangunan
Carlo Ratti: Inovasi dan Teknologi untuk Menjawab Tantangan Perkotaan
Belum Ada Inovasi Perizinan, DKI Jakarta Turun ke Peringkat Empat Kemudahan Berbisnis di Indonesia
JPI Inisiasi Lari "Ciliwung Punya Kita"
JPI Bantu Fasilitasi Penyusunan Rapergub Prasarana Minimal Jakarta Demi Jakarta yang Berkelanjutan
Jakarta Vertikal, Jakarta Terjangkau
Skema Pembangunan yang Berpihak pada Warga
Mewujudkan Hunian Terjangkau di Tengah Kota
Kombinasi Kantor dan Rumah, Pilihan Tempat Bekerja Setelah Pandemi
Kerja Sama: Kunci Keselamatan Transportasi Publik di Masa New Normal
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta Serta Solusinya
Rusunawa: Melihat Lebih Dekat Opsi Rumah Layak Huni Terjangkau di Jakarta
MRT Jakarta Kembangkan Kawasan TOD, Berikut Lokasinya
Masa Berlaku Hak Guna Bangunan (HGB) Serta Cara dan Syarat Perpanjangannya
Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Memahami Pengertian, Syarat, dan Manfaat IMB
JPI Gandeng Asosiasi Profesi Susun Policy brief Penataan Kota
Kondisi Terkini Penyediaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta
Potensi Penyediaan Hunian di Jakarta Melalui Co-residence
View More
Copyright © Jakarta Property Institute