Swasta Bantu Pemprov DKI Jakarta Atasi Backlog Perumahan

Januari 3, 2019

Apa Anda tahu Jakarta masih kekurangan 300,000 unit hunian?

Jakarta kekurangan hunian salah satunya disebabkan karena backlog perumahan. Backlog perumahan adalah kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah.

Masalah defisit atau backlog perumahan ini tercermin dari perkampungan, permukiman kumuh dan permukiman ilegal yang kian menjamur di Jakarta. Padahal, hal-hal tersebut sebetulnya membuat warga merugi karena:

  • Tidak ada akses terhadap kesehatan dan sanitasi
  • Sangat kurangnya keamanan
  • Tidak ada status legal
  • Tidak ada proteksi terhadap kebakaran, dan lain-lain.

Selain berdampak buruk bagi masyarakat, hal-hal di atas juga mempengaruhi lingkungan dan wajah perkotaan yang tercemar. Bagaimana tidak, di tengah kota Jakarta saja masih terlihat ada banyak permukiman kumuh di balik megahnya gedung-gedung tinggi. Tidak bisa dipungkiri, penggunaan lahan di Jakarta saat ini masih belum tertata dengan baik sehingga backlog perumahan pun belum teratasi.

Solusi pemerintah berujung masalah baru

Pemerintah sendiri selalu melakukan inisiatif untuk mengatasi backlog perumahan di Jakarta serta masalah permukiman kumuh yang terbentuk sebagai akibatnya. Inisiatif tersebut terlihat dari penggusuran yang menjadi kontroversial di Jakarta. Namun, proses penyelesaiannya yang seperti ini justru hanya menimbulkan masalah baru: warga kehilangan pekerjaan, sulitnya akses pendidikan, tidak adanya kompensasi, dan lain-lain.

Pada akhirnya, warga lebih memilih untuk kembali membangun rumah di tempat asal. Ini menjadi lingkaran setan yang tidak pernah bisa selesai. Penataan perkampungan dan permukiman kumuh di Jakarta adalah masalah yang rumit. Selain rumit, penanganannya pun butuh dana besar yang didapat melalui APBD dengan birokrasi berbelit.

Melihat kondisi di atas, tentu ada yang harus diperbaiki dari cara kita menangani masalah backlog perumahan ini. Selama ini, hanya pemerintah dan masyarakat setempat yang selalu terlibat dalam penyelesaian masalah kekurangan hunian di Jakarta. Padahal, sebetulnya ada jalan lain yang dapat menjadi alternatif bagi pemerintah, yaitu dengan mengajak pihak swasta.

Ajak swasta selesaikan masalah backlog perumahan

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mengajak swasta untuk ikut terlibat menyelesaikan masalah backlog perumahan di Jakarta . Mungkin akan banyak orang berpikir, untuk apa swasta ikut repot bantu selesaikan masalah perkampungan dan permukiman kumuh di Jakarta? Padahal, swasta bisa membantu mencarikan solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah hunian di Jakarta ini.

Yang juga tidak disadari banyak orang adalah bahwa pertumbuhan kota berdampak pada pertumbuhan swasta. Pertumbuhan ekonomi kota dan penataan kota yang baik berarti pertumbuhan ekonomi pula bagi swasta. Sehingga, sudah menjadi keinginan swasta untuk berkontribusi terhadap penanganan masalah backlog perumahan untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik.

Menanggapi masalah backlog perumahan di Jakarta, pihak swasta menawarkan skema yang dapat diterapkan pada konsep “Geser bukan Gusur”. Sebenarnya, konsep ini sudah diusung oleh pemerintahan sebelumnya dan juga para aktivis kota.

Namun, pada kenyataannya konsep ini sulit untuk diimplementasikan. Belum ada formula tepat yang bisa mendukung jalannya konsep ini hingga dapat memberi keuntungan bersama bagi para pemegang kepentingan: masyarakat, pemerintah, dan pelaku bisnis. 

Skema win-win yang memberi keuntungan bersama dalam menangani backlog perumahan

Dalam skema yang ditawarkan oleh pihak swasta untuk menangani masalah backlog perumahan dan permukiman kumuh di Jakarta, warga akan dipindahkan ke hunian vertikal dengan kualitas setara apartemen dan berlokasi di area yang sama dengan tempat tinggal asal. Selain itu, warga juga akan diberikan kompensasi uang tunai selama masa transisi ke hunian baru. Tidak hanya itu, area hunian vertikal yang dibangun juga akan dilengkapi dengan fasilitas kesehatan, pendidikan, RTH, ritel, dan lain-lain.

Skema ini dapat menjadi salah satu model Public-Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dengan mengikutsertakan swasta, pemerintah tidak perlu menangani masalah backlog perumahan dan permukiman kumuh ini sendiri dan dapat mendelegasi sebagian beban tanggung jawabnya. Apabila dieksekusi dengan benar, masyarakat akan menjadi pihak yang paling diuntungkan.

|

Publications

Konversi bangunan kantor menjadi hunian: komparasi mekanisme beberapa negara
Reformasi Pasar Reformasi Kota
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Bermula Dari Perizinan
Esai foto - Penyintas Jakarta
Usulan Perbaikan Perizinan Gedung di Jakarta
Glosarium
Potensi Pemenuhan Kebutuhan Hunian Kelas Menengah melalui Co-residence

Blog/opinion

Jakarta sebagai Kota Global
Solusi Kemacetan di Jakarta: Integrasi BRT, LRT, dan MRT
Cara Naik KRL ke Lebak Bulus dari Berbagai Arah di Jabodetabek
Housing Career di Jakarta: Definisi dan Faktor Penghambatnya
Memahami Pengertian serta Pro dan Kontra Skema KPR 35 Tahun
Nama Baru Halte Transjakarta 2024
Hunian Vertikal: Kelebihan Tinggal di Hunian Vertikal
Taman Kota Jakarta: Akses dan Cara Menuju ke Taman Kota Terpopuler Jakarta
Tempat Weekend di Jakarta: Menengok Kembali Survei JPI 2021
Taman untuk Piknik di Jakarta: Mengintip Wajah Baru TMII dan TIM
Bagaimana Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta?
Memahami Perbedaan Kota Padat (Dense) dan Sumpek (Overcrowded): Jakarta Termasuk yang Mana?
Halte Transjakarta Bundaran HI: Tips Berfoto di Spot Favorit Jakarta
Mixed-Use Building: Memahami Manfaat Konsep Mixed-Use dalam Pembangunan Jakarta
Perubahan Pola Pembangunan Jakarta dari Car-Oriented Menjadi Pedestrian-Oriented City
Transportasi Publik di Jakarta dan Pengembangan Konsep Pedestrian 2023
Cara ke TMII dengan KRL Commuterline dan TransJakarta
Integrasi Transportasi Jakarta dan Keuntungannya bagi Warga
RDTR 2022 dan Aturan Penghuni Rumah Susun
Contoh Sertifikat Laik Fungsi (SLF) serta Pengertian dan Kegunaannya
Rencana Detail Tata Ruang: Mengubah Jakarta dengan Mengubah Intensitas Bangunan
Pengertian dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta Pengadaannya di Jakarta
Mengatasi Kekurangan RTH di Jakarta dengan Konsolidasi Area Hijau Privat
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Faktor Penting untuk Mengatasi Darurat Hunian di Jakarta
Pendekatan Pasar untuk Percepat Pelaksanaan Kewajiban Pembangunan Rumah Susun
Menata Senopati, Paduan Kawasan Cagar Budaya dan Pusat Kuliner Semarak
Penyediaan Hunian di Jakarta Butuh Kebijakan Holistik
Tak Hanya Konstruksi, Kebijakan Finansial Krusial bagi Penyediaan Hunian Milik
Empat Hal yang Harus Dipertimbangkan Jakarta Soal Kebijakan Perumahan
Pembangunan Hunian Mixed-Use, Potensi Baru untuk Kota
5 Kebijakan Penyediaan Hunian di Singapura yang Bisa Menjadi Inspirasi bagi Jakarta
Kepadatan atau Overcrowding, Mana yang Harus Dihindari?
Kota Tidak Akan Mati karena COVID-19, Ini Alasannya
Pemecahan Masalah Kolaboratif untuk Mempercepat Izin Konstruksi
Kenapa Jakarta Kekurangan Taman Publik? | Frequently Asked Questions
Konsolidasi Tanah | Frequently Asked Questions
Menyelamatkan Pekerja di Industri Perhotelan yang Rentan Terkena PHK
Hunian di Jakarta - Frequently Asked Questions (Video)
Ini Enaknya Tinggal di Apartemen
Terobosan Tata Ruang Kunci Bangkitnya Ekonomi, Terpenuhinya Hunian
Mewujudkan Apartemen Bersubsidi Melalui Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Penangguhan PBB: Sumber Kehidupan Pekerja Ritel, Hotel, dan Restoran
Urgensi Perpanjangan Masa HGB
Interview with Noerzaman, Architect of JPO GBK (Video)
Cara Membuat Jalan Kaki di Jakarta Lebih Fun (Video)
Penyebab Hunian di Jakarta Mahal
Sektor Properti dan Dampaknya bagi Perekonomian
Pengertian Transit Oriented Development (TOD) dan Penerapannya di Jakarta
Masalah Parkir di Jakarta | Frequently Asked Questions
Apa Itu Kewajiban Pengembang? | Frequently Asked Questions
Mungkinkah Kita Tinggal di Tengah Jakarta? | Frequently Asked Questions
Mengawal Keberlanjutan MRT Jakarta
Nasib Pencegahan Penyebaran Virus COVID-19 Ada di Tangan Kita
6 Temuan Penting dari Survei Hunian bagi Milenial
Ketergantungan Ojol, Solusi atau Masalah?
Mengembangkan Bangunan Sehat di Jakarta, Selangkah demi Selangkah
Kelas Menengah yang Terlupakan
Terlalu Padat, Alasan untuk Tidak Bertindak!
Rumah Tapak Sudah Tak Ideal Lagi
Rusun di Atas Pasar, Potensi Baru untuk Kota
Jakarta yang Lebih Kompetitif (Video)
Suka Duka Tinggal Dekat dengan Tempat Kerja di Jakarta
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Dekat, Nyaman, Murah di Jakarta.... Jangan Harap!
Perangi Macet Lewat Hunian Padat (Video)
Yuk Kita Bangun Jakarta ke Atas (Video)
5 Manfaat Bertransformasi jadi Compact City
Demi Hunian Terjangkau & Ruang Hijau, Jakarta Harus Membangun ke Atas!
Ingin Sudirman-Thamrin Lebih Lancar? Mari Kita Ubah Kebijakan Parkirnya (Video)
Sudahkah Infrastruktur Transportasi Jakarta Berpihak pada Kaum Wanita?
Bisakah MRT Jakarta Lebih Unggul dari Singapura?
Mensiasati MRT Minim Subsidi
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Menaikkan Peringkat Kemudahan Berbisnis dengan Perbaikan RDTR
Inovasi Pengadaan Ruang Publik sebagai Bentuk Investigasi Desain
Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Kolaboratif
9 Hal Penting Mengenai Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Kontribusi Swasta dalam Membangun Pedestrian Jakarta
Kendala Pengembang dalam Mengurus SLF
Sertifikat Laik Fungsi: Untuk Siapa?
Perlunya Revisi Peraturan Keselamatan Bangunan terhadap Bahaya Kebakaran
Swasta Bantu Pemprov DKI Jakarta Atasi Backlog Perumahan
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Konsolidasi Tanah Solusi Housing-for-All di Jakarta
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta serta Solusinya 
Apa itu SHM (rumah milik)
Apa itu SHM: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Rumah Milik
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
View More

News releases

Minatkah Milenial Terhadap Hunian Vertikal?
DKI Siapkan Regulasi Pemanfaatan Ruang untuk Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19
Cara Mengurangi Kemacetan di Jakarta, Pemerintah Bisa Terapkan Solusinya
Manfaat, Syarat, dan Cara Mengajukan KPR Bersubsidi FLPP
Sektor Properti Bersiap Hadapi The New Normal Setelah Pandemi Covid-19
Pulihkan Ekonomi, DKI Jakarta Percepat Perizinan Gedung Menjadi 57 Hari dari 360 Hari
RPTRA Borobudur
DKI Jakarta Visited CLC in Singapore
Diskusi JPI: Proses Perancangan dan Benturan Peraturan Jadi Kendala Utama
Centre for Liveable Cities Singapura Berikan Pelatihan untuk BPTSP DKI Jakarta
JPI Dorong Pemerintah Benahi Aturan Izin Mendirikan Bangunan
Carlo Ratti: Inovasi dan Teknologi untuk Menjawab Tantangan Perkotaan
Belum Ada Inovasi Perizinan, DKI Jakarta Turun ke Peringkat Empat Kemudahan Berbisnis di Indonesia
JPI Inisiasi Lari "Ciliwung Punya Kita"
JPI Bantu Fasilitasi Penyusunan Rapergub Prasarana Minimal Jakarta Demi Jakarta yang Berkelanjutan
Jakarta Vertikal, Jakarta Terjangkau
Skema Pembangunan yang Berpihak pada Warga
Mewujudkan Hunian Terjangkau di Tengah Kota
Kombinasi Kantor dan Rumah, Pilihan Tempat Bekerja Setelah Pandemi
Kerja Sama: Kunci Keselamatan Transportasi Publik di Masa New Normal
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta Serta Solusinya
Rusunawa: Melihat Lebih Dekat Opsi Rumah Layak Huni Terjangkau di Jakarta
MRT Jakarta Kembangkan Kawasan TOD, Berikut Lokasinya
Masa Berlaku Hak Guna Bangunan (HGB) Serta Cara dan Syarat Perpanjangannya
Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Memahami Pengertian, Syarat, dan Manfaat IMB
JPI Gandeng Asosiasi Profesi Susun Policy brief Penataan Kota
Kondisi Terkini Penyediaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta
Potensi Penyediaan Hunian di Jakarta Melalui Co-residence
View More
Copyright © Jakarta Property Institute