Hunian Vertikal: Kelebihan Tinggal di Hunian Vertikal

Februari 20, 2024

Tingginya harga hunian di Jakarta merupakan masalah menahun yang tidak kunjung membaik. Berdasarkan data Bank Indonesia, indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2023 tercatat naik sebesar 1,92% (YoY). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan sebelumnya, yaitu sebesar 1,79% (YoY).

Salah satu faktor penyebab utama tingginya harga hunian di Jakarta adalah lahan yang semakin terbatas. Oleh sebab itu, lahan di Jakarta dan sekitarnya perlu dimanfaatkan dengan lebih optimal. Pemanfaatan lahan yang optimal dapat dicapai dengan meningkatkan pengembangan hunian vertikal sebagai alternatif landed house

Contoh penerapannya dapat dilihat di beberapa compact cities di Asia, seperti Tokyo, Hong Kong, dan Singapura yang membangun ke atas, termasuk dengan mengutamakan penyediaan hunian vertikal. 

Lalu, seberapa minatkah warga Jakarta untuk beralih dari  landed house ke  hunian vertikal? 

Menurut hasil survei yang digelar oleh JPI pada tahun 2020, mayoritas milenial Indonesia yang tersebar di Jakarta dan luar Jakarta (Bodetabek) ingin tinggal di hunian vertikal. Hasil survei ini menunjukkan bahwa 54% responden berminat untuk tinggal di apartemen.

Mempertimbangkan masalah urban land scarcity di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia, sudah saatnya masyarakat lebih terbuka dengan konsep hunian vertikal. Selain dapat menjadi solusi berkelanjutan masalah tidak terjangkaunya harga hunian di kota, tinggal di hunian vertikal juga menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan dengan landed house

Apa saja kelebihan hunian vertikal? 

Beberapa kelebihan hunian vertikal dibandingkan landed house yang patut dipertimbangkan antara lain:

1. Lebih terjangkau dan hemat biaya

Pada umumnya, hunian vertikal dinilai berpotensi menawarkan perumahan yang lebih terjangkau dibandingkan landed house. Terlebih lagi di wilayah perkotaan padat penduduk, seperti Jakarta, di mana harga tanah sangat tinggi.

2. Kemudahan dan aksesibilitas

Hunian vertikal pada umumnya berlokasi di wilayah strategis sehingga memudahkan penghuninya mengakses transportasi umum, fasilitas seperti pusat perbelanjaan dan restoran, serta tempat kerja. Kemudahan ini otomatis membuat penghuni hunian vertikal lebih hemat waktu, ongkos, dan tenaga sehingga meningkatkan kualitas hidup.

3. Tanggung jawab pemeliharaan lebih rendah

Salah satu kelebihan hunian vertikal lainnya adalah sedikitnya tanggung jawab pemeliharaan dibandingkan dengan landed house. Perusahaan pengelola properti pada umumnya bertanggung jawab untuk menangani pemeliharaan area umum hingga unit hunian setiap penghuni. Hal ini membebaskan penghuni hunian vertikal dari berbagai biaya tak terduga dan tugas-tugas terkait pemeliharaan tempat tinggal. 

4. Fasilitas komunal dan interaksi sosial

Meskipun di Indonesia sering dinilai lebih individualistis, kehidupan di hunian vertikal sebenarnya dapat menumbuhkan rasa kebersamaan antar penghuni karena adanya area dan fasilitas komunal. Contohnya, fasilitas olah raga, ruang terbuka, kolam renang, dan lain-lain, di mana penghuni dapat bertemu dan bersosialisasi. 

Lingkungan komunal ini dapat memfasilitasi interaksi yang terkadang tidak ditemui saat tinggal di landed house dengan gaya hidup yang sibuk.

5. Keamanan dan Keselamatan

Kebanyakan hunian vertikal menawarkan fitur keamanan seperti petugas keamanan 24 jam dan kamera CCTV yang tentunya membuat penghuni merasa lebih aman. 

Peningkatan ketersediaan hunian vertikal di Jakarta dapat membuat harga hunian di Jakarta lebih terjangkau. Selain itu, Jakarta pun bisa perlahan beralih menjadi compact city yang sehat untuk warganya. 

Oleh sebab itu, sudah saatnya warga Jakarta dan sekitarnya mulai melirik hunian vertikal sebagai pilihan utama demi tercapainya kehidupan dan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan. 

Nah, sudah siapkah Anda mengakhiri romantisisme landed house dan beralih ke hunian vertikal? 

|

Publications

Konversi bangunan kantor menjadi hunian: komparasi mekanisme beberapa negara
Reformasi Pasar Reformasi Kota
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Bermula Dari Perizinan
Esai foto - Penyintas Jakarta
Usulan Perbaikan Perizinan Gedung di Jakarta
Glosarium
Potensi Pemenuhan Kebutuhan Hunian Kelas Menengah melalui Co-residence

Blog/opinion

Jakarta sebagai Kota Global
Solusi Kemacetan di Jakarta: Integrasi BRT, LRT, dan MRT
Cara Naik KRL ke Lebak Bulus dari Berbagai Arah di Jabodetabek
Housing Career di Jakarta: Definisi dan Faktor Penghambatnya
Memahami Pengertian serta Pro dan Kontra Skema KPR 35 Tahun
Nama Baru Halte Transjakarta 2024
Hunian Vertikal: Kelebihan Tinggal di Hunian Vertikal
Taman Kota Jakarta: Akses dan Cara Menuju ke Taman Kota Terpopuler Jakarta
Tempat Weekend di Jakarta: Menengok Kembali Survei JPI 2021
Taman untuk Piknik di Jakarta: Mengintip Wajah Baru TMII dan TIM
Bagaimana Agar Pekerja Jakarta Tinggal di Jakarta?
Memahami Perbedaan Kota Padat (Dense) dan Sumpek (Overcrowded): Jakarta Termasuk yang Mana?
Halte Transjakarta Bundaran HI: Tips Berfoto di Spot Favorit Jakarta
Mixed-Use Building: Memahami Manfaat Konsep Mixed-Use dalam Pembangunan Jakarta
Perubahan Pola Pembangunan Jakarta dari Car-Oriented Menjadi Pedestrian-Oriented City
Transportasi Publik di Jakarta dan Pengembangan Konsep Pedestrian 2023
Cara ke TMII dengan KRL Commuterline dan TransJakarta
Integrasi Transportasi Jakarta dan Keuntungannya bagi Warga
RDTR 2022 dan Aturan Penghuni Rumah Susun
Contoh Sertifikat Laik Fungsi (SLF) serta Pengertian dan Kegunaannya
Rencana Detail Tata Ruang: Mengubah Jakarta dengan Mengubah Intensitas Bangunan
Pengertian dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta Pengadaannya di Jakarta
Mengatasi Kekurangan RTH di Jakarta dengan Konsolidasi Area Hijau Privat
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Faktor Penting untuk Mengatasi Darurat Hunian di Jakarta
Pendekatan Pasar untuk Percepat Pelaksanaan Kewajiban Pembangunan Rumah Susun
Menata Senopati, Paduan Kawasan Cagar Budaya dan Pusat Kuliner Semarak
Penyediaan Hunian di Jakarta Butuh Kebijakan Holistik
Tak Hanya Konstruksi, Kebijakan Finansial Krusial bagi Penyediaan Hunian Milik
Empat Hal yang Harus Dipertimbangkan Jakarta Soal Kebijakan Perumahan
Pembangunan Hunian Mixed-Use, Potensi Baru untuk Kota
5 Kebijakan Penyediaan Hunian di Singapura yang Bisa Menjadi Inspirasi bagi Jakarta
Kepadatan atau Overcrowding, Mana yang Harus Dihindari?
Kota Tidak Akan Mati karena COVID-19, Ini Alasannya
Pemecahan Masalah Kolaboratif untuk Mempercepat Izin Konstruksi
Kenapa Jakarta Kekurangan Taman Publik? | Frequently Asked Questions
Konsolidasi Tanah | Frequently Asked Questions
Menyelamatkan Pekerja di Industri Perhotelan yang Rentan Terkena PHK
Hunian di Jakarta - Frequently Asked Questions (Video)
Ini Enaknya Tinggal di Apartemen
Terobosan Tata Ruang Kunci Bangkitnya Ekonomi, Terpenuhinya Hunian
Mewujudkan Apartemen Bersubsidi Melalui Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Penangguhan PBB: Sumber Kehidupan Pekerja Ritel, Hotel, dan Restoran
Urgensi Perpanjangan Masa HGB
Wawancara dengan Noerzaman, Arsitek JPO GBK (Video) - JPI
Cara Membuat Jalan Kaki di Jakarta Lebih Fun (Video)
Penyebab Hunian di Jakarta Mahal
Sektor Properti dan Dampaknya bagi Perekonomian
Pengertian Transit Oriented Development (TOD) dan Penerapannya di Jakarta
Masalah Parkir di Jakarta | Frequently Asked Questions
Apa Itu Kewajiban Pengembang? | Frequently Asked Questions
Mungkinkah Kita Tinggal di Tengah Jakarta? | Frequently Asked Questions
Mengawal Keberlanjutan MRT Jakarta
Nasib Pencegahan Penyebaran Virus COVID-19 Ada di Tangan Kita
6 Temuan Penting dari Survei Hunian bagi Milenial
Ketergantungan Ojol, Solusi atau Masalah?
Mengembangkan Bangunan Sehat di Jakarta, Selangkah demi Selangkah
Kelas Menengah yang Terlupakan
Terlalu Padat, Alasan untuk Tidak Bertindak!
Rumah Tapak Sudah Tak Ideal Lagi
Rusun di Atas Pasar, Potensi Baru untuk Kota
Jakarta yang Lebih Kompetitif (Video)
Suka Duka Tinggal Dekat dengan Tempat Kerja di Jakarta
Lahan BUMD, Alternatif yang Atasi Darurat Hunian
Dekat, Nyaman, Murah di Jakarta.... Jangan Harap!
Perangi Macet Lewat Hunian Padat (Video)
Yuk Kita Bangun Jakarta ke Atas (Video)
5 Manfaat Bertransformasi jadi Compact City
Demi Hunian Terjangkau & Ruang Hijau, Jakarta Harus Membangun ke Atas!
Ingin Sudirman-Thamrin Lebih Lancar? Mari Kita Ubah Kebijakan Parkirnya (Video)
Sudahkah Infrastruktur Transportasi Jakarta Berpihak pada Kaum Wanita?
Bisakah MRT Jakarta Lebih Unggul dari Singapura?
Mensiasati MRT Minim Subsidi
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Menaikkan Peringkat Kemudahan Berbisnis dengan Perbaikan RDTR
Inovasi Pengadaan Ruang Publik sebagai Bentuk Investigasi Desain
Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Kolaboratif
9 Hal Penting Mengenai Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Kontribusi Swasta dalam Membangun Pedestrian Jakarta
Kendala Pengembang dalam Mengurus SLF
Sertifikat Laik Fungsi: Untuk Siapa?
Perlunya Revisi Peraturan Keselamatan Bangunan terhadap Bahaya Kebakaran
Swasta Bantu Pemprov DKI Jakarta Atasi Backlog Perumahan
Kegiatan Usaha Dihentikan: Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah untuk Bantuan
Konsolidasi Tanah Solusi Housing-for-All di Jakarta
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta serta Solusinya 
Apa itu SHM (rumah milik)
Apa itu SHM: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Rumah Milik
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Beli atau Sewa Rumah: Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sewa
Jakarta sebagai Kota Konser
Jakarta sebagai Kota Konser: Definisi dan Faktor Penghambat Jakarta Menjadi Concert City
View More

News releases

DKI Jakarta mengunjungi CLC di Singapura
RPTRA Borobudur
Minatkah Milenial Terhadap Hunian Vertikal?
DKI Siapkan Regulasi Pemanfaatan Ruang untuk Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19
Cara Mengurangi Kemacetan di Jakarta, Pemerintah Bisa Terapkan Solusinya
Manfaat, Syarat, dan Cara Mengajukan KPR Bersubsidi FLPP
Sektor Properti Bersiap Hadapi The New Normal Setelah Pandemi Covid-19
Pulihkan Ekonomi, DKI Jakarta Percepat Perizinan Gedung Menjadi 57 Hari dari 360 Hari
Diskusi JPI: Proses Perancangan dan Benturan Peraturan Jadi Kendala Utama
Centre for Liveable Cities Singapura Berikan Pelatihan untuk BPTSP DKI Jakarta
JPI Dorong Pemerintah Benahi Aturan Izin Mendirikan Bangunan
Carlo Ratti: Inovasi dan Teknologi untuk Menjawab Tantangan Perkotaan
Belum Ada Inovasi Perizinan, DKI Jakarta Turun ke Peringkat Empat Kemudahan Berbisnis di Indonesia
JPI Inisiasi Lari "Ciliwung Punya Kita"
JPI Bantu Fasilitasi Penyusunan Rapergub Prasarana Minimal Jakarta Demi Jakarta yang Berkelanjutan
Jakarta Vertikal, Jakarta Terjangkau
Skema Pembangunan yang Berpihak pada Warga
Mewujudkan Hunian Terjangkau di Tengah Kota
Kombinasi Kantor dan Rumah, Pilihan Tempat Bekerja Setelah Pandemi
Kerja Sama: Kunci Keselamatan Transportasi Publik di Masa New Normal
Masalah Hunian pada Kelas Menengah di Jakarta Serta Solusinya
Rusunawa: Melihat Lebih Dekat Opsi Rumah Layak Huni Terjangkau di Jakarta
MRT Jakarta Kembangkan Kawasan TOD, Berikut Lokasinya
Masa Berlaku Hak Guna Bangunan (HGB) Serta Cara dan Syarat Perpanjangannya
Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Memahami Pengertian, Syarat, dan Manfaat IMB
JPI Gandeng Asosiasi Profesi Susun Policy brief Penataan Kota
Kondisi Terkini Penyediaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta
Potensi Penyediaan Hunian di Jakarta Melalui Co-residence
View More
Copyright © Jakarta Property Institute